Bandung Mawardi
Bandung Mawardi
Penulis di pengedarbacaan.wordpress.com dan pengabarmasalalu.wordpress.com Penulis buku Ralat: Sastra Bergelimang Makna (2017), Pemetik Cerita (2017), Sepah Sahaja (2018), Berumah di Buku (2018) dan Omelan: Desa, Kampung, Kota (2018)
Llosa terlalu sulit ditandingi pengarang-pengarang Indonesia pernah mengalami babak berlumuran pemikiran Kar Marx meski segera “dibersihkan” oleh kaum mengaku “baru”
Marco Kartodikromo menggunakan bahasa Melayu untuk menolong, membela, dan menyerang. Ia tak menggadaikan bahasanya demi mendapat kedudukan.
Di buku tulis, peristiwa orang (pernah) menulis berlangsung di kebenaran dan kesalahan berbahasa, setelah bahasa itu pelajaran mendapatkan nilai untuk naik kelas atau lulus.
Pada masa Soeharto berkuasa, buku telah ditetapkan sebagai senjata paling ampuh dalam membentuk atau membakukan sejarah sesuai selera penguasa.
Sejarah nasionalisme Indonesia adalah sengketa aksara.
Di lembaran sejarah sastra, kita membaca Lekra dan Manikebu bermusuhan. Kita mungkin agak ragu jika mulai menata lagi rangkaian tulisan, peristiwa, dan pidato pada masa 1950-an dan 1960-an. Sejarah tak cukup ditulis dengan konklusi satu sampai tiga kalimat.