Plato dan Freud Dua Teori Tentang Cinta

Apa itu cinta? Mengapa kita mengidealkan orang yang kita cintai? Bagaimana kita memilih orang yang kita cintai? Apakah ada jenis cinta yang lebih baik daripada yang lain?

Tiap zaman selalu kernbali ke pertanyaan-pertanyaan ini dengan pelbagai kesulitan dan cara mengatasinya.  Gerasimos Santas meneliti secara khusus dua arsitek teori cinta terbesar dalam sejarah. Tulisan ini mengetengahkan suatu analisis kritis yarg cermat dan luas sekaligus membuat perbandingan antara dua teori ini dan mencoba membuka kemungkinan dialog antara dua pemikir ini.

Dalam bagian pertama buku ini Profesor Santas membuat rekonstruksi dan menjelaskan teori-teori Plato tentang eros, philia dan agape: cinta erotic, cinta familial, dan   persahabatan. Ia memperlihatkan bahwa Plato memihki suatu teori terpadu dalam mana cinta erotik memiliki hubungan khusus dengan kreativitas dan keindahan. la lalu berbicara tentang analis Freud mengenai cinta  yang agak berbeda  tetapi mendasarkan diri pada teori mumnya tentang seksualitas. la berbicara secara detil tentang uraian-uraian Freud (sebelum dan setelah  narsisme) tentang idealisasi dan pilihan akan obyek cinta. Freud juga memiliki suatu teori terpadu, yaitu   cinta memiliki sumbernya dalam insting-insting libidinal masa bayi dan anak-anak.

Buku ini diakhiri dengan suatu kesimpulan bahwa walaupun Freud mengklaim bahwa teorinya tentang cinta betsifat 'Platonik dua teori ini justru berbeda secara instruktif.

Gerasimos Santas adalah seorang dosen dan ketua Fakultas Filsafat pada Universitas California, Irvine.