Buku ini dimaksudkan untuk melihat beberapa aspek ilmu pengetahuan yang diabaikan oleh positivisme, dan karena itu dapat dilihat sebagai kritik atas pandangan tersebut. Kritik dimaksud akan berpusat pada tiga pemikiran berikut.
Yang pertama, ilmu pengetahuan memiliki struktur logis tertentu yang sahih. Karl Popper sudah lama menegaskan bahwa filsafat ilmu pengetahuan harus bisa menunjukkan ini. Ilmu dibangun oleh conjecture yang harus diuji kebenarannya dengan pendekatan falsifikasi.
Yang kedua, positivisme mengabaikan dimensi historis ilmu pengetahuan. Ilmu tidak muncul karena ada data begitu saja tetapi karena kebiasaan menjelaskan data dalam sebuah kerangka paradigma teoretis yang dikembangkan masyarakat. Ketidakcocokan antara data dan teori dapat menjadi alasan bagi sebuah revolusi ide. Demikian Thomas Kuhn membangun teorinya tentang paradigma ilmu pengetahuan.
Yang ketiga, positivisme tidak menghargai kebebasan ilmiah. Feyerabend melihat kebebasan itu sebagai syarat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmuwan, demikian Feyerabend, harus berpikir bebas seperti seniman yang menghargaj kreativitas dan orisinalitas.
Judul Buku : Filsafat Ilmu Pengetahuan Tlaah Analitis, Dinamis, dan Dialektis
Penulis : Mikhael Dua
Penerbit : Ledalero
Tebal : xvi+248 hlm | Bookpaper
Dimensi : 14x20 cm | Soft Cover
Harga Normal: 60.000