Image of a product
Image of a product
Image of a product
Berdikari - Thomas Najoan Si Raja Pelarian Dalam Pembuangan - Ultimus
1  
Rp 35,000
Rp 28,000
20%
Digoel adalah tempat hukuman terberat. Bayangan orang akan tertuju pada hutan belantara yang mengerikan di pedalaman Papua. Sebuah tempat Berharap bisa bikin susah bahkan kapok. Kaum pergerakan untuk melawan pemerintah kolonial. Thomas Najoan adalah generasi pertama. Ia ikut pertemuan para pemimpin PKI di Prambanan, 25 Desember1925 yang menghasilkan Putusan Prambanan yang mencetuskan pemberontakan fisik melawan pemerintah kolonial pada tahun berikutnya. Ada dua hal penting dalam riwayat hidup Najoan. Pertama, kegiatan sosialis Najoan dalam gerakan buruh radikal sebagai bagian dari pergerakan nasional. Kedua, perlawanan Najoan yang unik di Digoel yang salah salah satunya berupa pelarian dirinya, ketabahan yang penuh senyum dari Boven Digoel. Hingga hari ini masih haram bagi Indonesia untuk menghargai tokoh pergerakan komunis yang punya jasa bagi lahirnya negara ini, Negara seolah mendurhakai mereka. PETRIK MATANASI Kelahiran Balikpapan, 19 Februari 1983. Kuliah sejarah di IKIP Jogja (2002—2009). Tinggal di Bogor. Suka sejarah sejak umur 10 tahun. Mulai menulis esai dan buku sejarah sejak kuliah (2006), khususnya sejarah militer Indonesia. Masih menulis tentang sejarah dan jalan-jalan hingga sekarang. Buku-buku yang pernah terbit di antaranya: Westerling: KudetaYang Gagal (2007); Peristiwa Andi Azis (2009); Pemberontak Tak Selalu Salah (2009); dan Sejarah Tentara (2011). Pernah menziarahi tempat-tempat bersejarah di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan dan Boven Digoel. Selamat Membaca dan Merdekalah... Judul Buku : Thomas Najoan Si Raja Pelarian Dalam Pembuangan Penulis : Petrik Matanasi Penerbit : Ultimus Tebal : xii+84 hlm | HVS Dimensi : 14.5x20.5 cm | Soft Cover Harga : 35.000
 
 :
 :
200g