Image of a product
Image of a product
Image of a product
Berdikari - Sembilan Mimpi Sebelum Masehi - Basa basi
1  
Rp 50,000
Rp 42,500
15%
Kita terjebak di toko pakaian yang menutup dirinya ketika semua orang telanjang * Selama lima tahun ini, saya hidup di kota Kairo. Orang desa yang terbiasa dengan kelambanan ini, harus mengais sisa-sisa diri sendiri yang setiap hari mampat di gorong-gorong gelap kota ini. Lalu saya pun bertanya: Di manakah letak puisi di tengah pusaran kalkulasi? Apakah puisi masih berguna? Kalau iya, lantas untuk apa? Untuk hiburan dari penatnya menjalani rutinitas harian? Di tengah kota, tanah yang tanpa penduduk justru karena penuh sesak diduduki orang, puisi bisa saja bunuh diri seperti kebanyakan orang depresi. Tetapi puisi adalah kesunyian masing-masing, barangkali seperti nasib. Lantas kenapa jika puisi adalah kesunyian? Di kota, bukan tidak mungkin ada kesunyian. Kesunyian itu masih ada, tapi orang tak pernah merasakan kelambanan. Dan puisi, dengan lapisan maknanya, tak mungkin terhayati tanpa kelambanan. Harus saya akui, puisi yang saya tulis adalah perpaduan antara kelambanan dan keserba-cepatan, antara desa dan kota. Judul Buku: Sembilan Mimpi Sebelum Masehi Penulis: M.S. Arifin Penerbit: Basa Basi, 2019 Kategori: Puisi ISBN: 9786237290421 Dimensi: 14x20 cm l Softcover Tebal: 110 hlm l Bookpaper
 
 :
 :
200g