Ada banyak sekali adegan yang memantik tawa. Laku itu sesungguhnya biasa saja dan mengingatkan kita pada kisah serupa yang, mungkin saja pernah dilakoni. Misalnya saja, mengerjai orang-orang yang makan di kantin dengan memindahkan lauk ke piring orang lain. Kesempatan itu ada karena orang yang bersangkutan memejamkan mata. Berdoa sebelum mengaso.
Jejak aktivisme kampus juga diceritakan. Bagaimana sejumlah mahasiswa yang tergabung di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID). Konteks kisah terpatri di tahun-tahun menjelang Soeharto lengser di tahun 1998. Jadi, latar berkisah di awal mereka menjadi mahasiswa baru hingga dianggap senior dan berlanjut ketika semuanya sudah berkeluarga.
Novel Bajingan ini tidaklah berkisah terlalu jauh. Hanya berputar pada kisah Phutut dan karib kentalnya pada satu masa ketika mereka tak tahu arah. Sapaan bajingan di antara mereka merupakan keakraban. Sebab dengan itulah mereka bisa saling menghibur sebagai sesama bajingan. saraung•com
Selamat Membaca dan Merdekalah...
Judul Buku: Para Bajingan yang Menyenangkan
Penulis: Puthut EA
Penerbit: Buku Mojok
Tebal: vi + 178 hlm | Bookpaper
Dimensi: 14x20 cm | Soft Cover
Harga Normal: 58.000
Harga Diskon: 48.300