Mulanya, buku berjudul Orang-Orang Kalah ini merupakan laporan hasil kajian awal program-program berperspektif budaya dan lingkungan hidup yang menyentuh langsung kebutuhan maupun kepentingan kelompok masyarakat adat di Maluku__ diprakarsai Yayasan Sejati pada 1993. Dibukukan kembali dengan pertimbangan isi laporan tersebut masih penad untuk memberikan pemaknaan mendalam pasca tragedi kerusuhan sosial yang melanda Kepulauan Maluku antara tahun 1999-2002.
Buku yang terdiri atas 10 kisah ini memang bukan secara khusus maupun langsung berisi analisis mengenai kerusuhan sosial di Maluku pada 1999-2002. Namun, kumpulan kasus di dalamnya memuat uraian konteks sejarah politik, ekonomi, maupun budaya lokal Maluku dengan manfaat memahami berbagai kemungkinan akar konflik yang selama ini nampak samar-samar atau kabur. Istilahnya, kata Franz Magnis Suseno__(selaku panelis utama saat laporan tersebut diseminarkan di LIPI, Jakarta, 26 Januari 2004)__ memang sengaja disamarkan dan dikaburkan.
Paling tidak, kami berharap, buku ini bisa membantu kita memahami lebih baik apa yang sesungguhnya terjadi dengan saudara-saudara kita di Maluku yang—seperti kata P.M. Laksono dalam kata pengantar—sebenarnya “menggambarkan keadaan atau ‘wajah kita semua’ selama ini.”
Judul: Orang-orang Kalah: Kisah Penyingkiran Masyarakat Adat Kepulauan Maluku
Penyunting: Roem Topatimasang (ed.)
Penerbit: Insist Press, 2016
ISBN: 978-602-0875-16-9
Tebal: xiv+ 233 hlm | Bookpaper
Dimensi: 17x24 cm | Soft Cover
Harga Normal: 110.000
Harga Diskon: 99.000