Image of a product
Image of a product
Image of a product

Berdikari - Kontruksi Tubuh Joko Pinurbo - Araska

Rp 58,500
Tubuh adalah situs terbesar kolonisasi yang mampu memfasilitasi kita agar menemukan resistensi-resistensi yang paling kuat pada kolonialisme. Teks pascakolonial dapat digunakan untuk mengkonfigurasi ulang signifikansi dan pembebanan terhadap tubuh sebagai sebuah citra kolonial dan budaya patriarki yang terkandung di dalamnya. Joko Pinurbo, melalui antologi puisi Celana dan Di Bawah Kibaran Sarung, mencoba "menciptakan" tubuh yang mana mengalami ketergantungan kepada roh sebagai yang ideal.Tubuh sebagai konstruksi ruang dalam puisi-puisi diungkapkan dengan gaya yang liar sehingga menjadi suatu medium dalam hubungannya dengan yang Ilahiah. Pada akhirnya, secara hierarkis tubuh berada dalam posisi inferior, dihancurkan dan/atau dinihilkan. "Tubuh yang me-(ruang) dalam kontruksi metaforis atau metonimis cukup membuktikan bahwa "kuasa" tidak pernah terletak pada tubuh itu sendiri. Layaknya bahasa, tubuh adalah seperangkat canggih, tempat keluar-masuknya "kuasa". Cara memahami hal-hal di luar tubuh (spiritual, ilahiah) adalah dengan tubuh itu sendiri, termasuk memahami apa dan bagaimana meng-(ada)-nya sebuah "kuasa". Ini adalah hasil penelitian penting dari Dwi Rahariyoso (Bung Yoso) terhadap karya Joko Pinurbo, dan wajib dibaca semua kalangan yang ingin mendalami sastra, khususnya puisi." —Joko Santoso, Pengamat Seni dan Budaya || Staf pengajar Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa Judul Buku: Kontruksi Tubuh Joko Pinurbo Penulis: Dwi Rahariyoso Penerbit: Araska, 2017 Kategori: Esai, Tokoh Dimensi: 14x20 cm | Soft Cover Tebal: 292 hlm | Bookpaper
 
 :
 :
300g