Masa depan Indonesia pada hakikatnya ada di lahan basah. Pernyataan yang secara historis dibuktikan oleh raja-raja Nusantara yang menempatkan daerah kerajaannya di sepanjang aliran sungai-sungai besar, seperti Sungai Musi, Batanghari, Barito, Kapuas, Kahayan, dan lainnya. Sejak lama lahan basah yang merupakan dataran aluvial sungai dikembangkan menjadi daerah pertanian tanaman pangan dan perkebunan karena didukung oleh kesuburan tanah dan ketersediaan air yang melimpah. Secara historis, perta nian di lahan basah menjadi penghasil komoditas-komoditas penting dan strategis untuk pangan, pakan, papan, dan obat-obatan herbal. Namun, dalam perkembangannya, dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi "pengelolaan dan perlindungan" terhadap ekosistem lahan basah masih terbatas dan ke depan patut menjadi perhatian serius. Lahan basah sebagai pokok penelitian dan pengkajian atau center of excellence memerlukan dukungan semua pihak, termasuk perguruan tinggi.
Buku Pengantar Lahan Basah Suboptimal Menuju Pertanian Berkelanjutan merupakan bahan ajar yang dikemas menjadi buku teks (referensi) untuk memberikan gambaran secara komprehensif tentang pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan lahan basah untuk pertanian secara teoretis dengan contoh-contoh dan ilustrasi praktis. Buku ini terdiri atas enam bab, meliputi pendahuluan (Bab I), pengertian, pembagian, pemanfaatan lahan basah suboptimal (Bab II). pertanian di lahan rawa pasang surut (Bab III), pertanian di lahan rawa lebak (Bab IV), pertanian di lahan gambut (Bab V), serta arah dan kebijakan pengembangan sumber daya lahan basah ke depan (Bab VI).
Penulis: Muhammad Noor, dkk
Penerbit: UGM Press, 2023
Kategori: Pertanian
ISBN: 978-623-359-146-1
SKU: BRD18263
Bahasa: Indonesia
Dimensi: 15,5 x 23 cm l Softcover
Tebal: 232 hlm | HVS
Harga: 89.000