Di puncak rezim yang penuh kekerasan, kisah ini bermula dari satu peristiwa: dua orang polisi memerkosa seorang perempuan gila, dan dua bocah melihatnya melalui lubang di jendela. Dan seekor burung memutuskan untuk tidur panjang. Di tengah kehidupan yang keras dan brutal, si burung tidur merupakan alegori tentang kehidupan yang tenang dan damai, meskipun semua orang berusaha membangunkannya.
Wrapped in a Chinese kung fu-styled novel and almost as brutal and dark as Chuck Palahniuks Fight Club, Eka has maintained his place on the frontlines of Indonesian writers. Adisti Sukma Sawitri,
Dalam Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Eka menulis dengan semangat bermain-main yang cerdik dan lihai. Anton Kurnia,
Eka piawai menyisipkan makna yang tertebar di sana-sini. Heri CS
Seperti dua novel Eka sebelumnya, novel ini dipenuhi tokoh-tokoh dengan karakter yang tidak waras. Ketidakwarasan tokoh-tokohnya, di luar motif hasrat seks yang menggerakkan mereka, juga menjadi cermin dari ketidakwarasan zamannya. Aris Kurniawan,
Dialog dengan kemaluan jadi ruang permenungan, melahirkan keyakinankeyakinan tak biasa. Widyanuari Eko Putra,
Judul: Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Penulis: Eka Kurniawan
ISBN: 9786020324708
SKU: BRD3721
Tebal: 250 hlm | Bookpaper
Dimensi: 14 x 21 cm | Softcover