Fajar Renaisans menyingsing pada sekitar abad ke-14 dari arah Italia dan menyebar ke seluruh Eropa. Tuhan yang “dibonsai” oleh Inkuisisi Gereja digugat. Eropa pun tersinari oleh filsafat Machiavellian, Cartesian, Baconian, dan Leviathan. Selanjutnya, abad ke-17, muncul babakan baru yang disebut Pencerahana (Enlightenment), zaman tatkala “anak-anak filsafat” lahir dan menjadi disiplin-disiplin ilmu yang berbeda-beda. Zaman ini dibesarkan oleh filsuf-filsuf seperti Pascal, Locke, Spinoza, Leibniz, Berkeley, Hume, Rousseau, dan Kant. Berikutnya, zaman modern (abad ke-19) menyaksikan timbulnya aliran-aliran baru, seperti utilitarianisme, idealisme Jerman, eksistensialisme, positivisme, materialisme, Marxisme, dan Nietzschean.

Pada abad ke-20, lahir dua mazhab besar: analitik dan kontinental. Di sisi analitik, dari “perut” Frege, lahirlah seperti Russell, Moore, Wittgenstein, dan sekubunya. Di sisi kontinental, Saussure menggagas strukturalisme, dan kaum anti-analitik mendirikan tonggak-tonggak baru, seperti fenomenologi, eksistensialisme, hermeneutika filosofis, poststrukturalisme, dan dekonstruksi, teori kritis, postmodernisme, dan lain-lain. Aliran-aliran filsafat kontemporer ini masih bertahan dan belum menemukana antisipasinya hingga sekarang. Buku ini mencoba merekam kisah perjalanan itu.

Penulis: Iklil Pradigta

Penerbit: Indoliterasi, 2023

Kategori: Filsafat

ISBN: 978-623-6496-50-3

SKU: BRD20091

Bahasa: Indonesia

Dimensi: 14 x 20 cm l Softcover 

Tebal: 150 hlm | Bookpaper

Harga: 75.000