Image of a product
Studi Kawasan Dunia Islam: Perspektif Etno (Linguistik dan Geo-Politik) – Ajid Thohir - Rajawali Pers
Rp 160,000
Rp 136,000
15%

Karya ini secara komprehensif menyajikan realitas dunia Islam dalam konteks yang sesungguhnya. Pernyataan dalam al-Qur’an tentang entitas ras, warna kulit manusia dan bahasa yang disandangnya (QS.Rum;22, QS.Al-Hujurat;13, dan lain-lain) serta bagaimana proses penciptaan dan pencitraan munculnya sebuah wilayah kebudayaan dan peradaban Islam akibat akumulasi yang sangat kompleks, dijelaskan secara konkret dan faktual. Setiap area etno-linguistik muslim sebagai wilayah kebudayaan dan peradaban Islam seperti Arab, Persia, Turki, Melayu, Afrika Hitam, Asia Selatan, dan lain-lain, secara umum terbentuk oleh dorongan kekuatan karakteristik etnik dan ras, pengalaman dan kesadaran sejarah, bahasa dan makanan yang digunakan, serta dinamika kependudukan dan geografi yang ditempatinya. Pada awal abad ke-20 fenomena Islam sebagai doktrin dan upaya realisasinya di masing-masing kawasan etno-linguistik Islam tersebut menjadi semakin variatif dan menunjukkan keunikannya ketika sejumlah kesadaran nasionalisme (geo-politik) muncul di setiap kawasan kebudayaan. Studi mengenai hal ini menjadi semakin menarik ketika melihat masing-masing wilayah geo-politik dihadapkan pada akumulasi global bagaimana mereka memunculkan ideologi lokal dan membangun batas-batas geo-politik dan geografinya, serta menunjukkan identitas dan modernitasnya.


Bagaimana kekuatan setiap etnis muslim bisa menghubungkan dan merangkum berbagai kepentingannya dalam pengembangan ekonomi, politik, budaya, gender, identitas lokal, termasuk gerakan keagamaannya. Potret tentang arah perkembangan dan dinamika kelompok-kelompok etnik muslim dalam batas-batas etno-linguistik dan geo-politiknya, jelas masih memerlukan kecermatan dan studi yang sungguh-sungguh. Untuk memudahkan dan mengetahui lebih detil bagaimana upaya melakukan studi kawasan dunia Islam secara komprehensif dan berimbang, bisa dibaca dalam karya ini.


Bahkan, belakangan lebih tegas lagi, misalnya apa yang diusulkan Richard Bulliet dalam karyanya, Islam: The View from the Edge (1996), yang mendesak agar sejarawan hendaknya memulai pembahasan tentang Islam sebaiknya berangkat dari arah pinggir atau ujung (edge)nya, seperti halnya wilayah-wilayah India, Indonesia dan Malaysia. Para pengkaii Islam sebaiknya tidak lagi memulai dan memusatkan kajian dan pembahasannya selalu dari Timur Tengah. Alasannya, pandangan dari pusat membuat perspektif yang muncul tidak akan akurat atau bahkan akan mengalami bias dan distorsi. Apalagi bila hal tersebut dikaitkan dengan teori pluralisme budaya, bahwa keragaman bentuk dan wujud peradaban Islam di manapun, selalu menunjukkan masing-masing kelebihan sekaligus kekurangannya. Semua kawasan harus dilihat pada posisi kesamaan

dan kesejajarannya, karena semuanya akan memberikan simbiosis mutualisme terhadap keagungan Islam sebagai bagian dari peradaban dunia.


“…karya ini telah mengantarkan pada sebuah pendekatan dan pengkajian sejarah yang berimbang, kajiannya tidak lagi memusatkan pada kajian yang sentralistik, tapi memosisikan semua wilayah Islam berada dalam keragaman dan

kesatuannya…”

Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A., Sejarawan Muslim, Direktur Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah


Penulis: Ajid Thohir

Penerbit: Rajawali Pers, 2009

Kategori: Sosial Budaya

ISBN: 978-979-769-203-2

SKU: BRD20259

Bahasa: Indonesia

Dimensi: 15 x 23 cm l Softcover 

Tebal: 425 hlm

Harga: 160.000

 
 :
 :
450g