Kadang-kadang kita jatuh cinta kepada milik orang, kadang-kadang kepada orang yang berbeda. Dan yang ia hadapi adalah keduanya, komplet menjadi satu. Mengapa manusia selalu tergerak hatinya untuk meraih ketidakmungkinan?
ㅤㅤ
*****
Batavia, 1918. Yansen, pemuda Minahasa, hendak mewujudkan mimpi menjadi dokter di tanah air sendiri. Bersama Hilman pemuda Sunda, Sudiro pemuda Jawa, dan Arsan pemuda Minang, Yansen menemukan ikatan persahabatan di STOVIA. Masa lalu masing-masing tokoh turut membayangi perjalanan mereka selama belajar di sekolah kedokteran pertama di Hindia Belanda itu.
Fiksi berlatar Hindia Belanda di awal abad ke-20 ini menceritakan bagaimana empat sekawan itu saling mendukung kala mereka menghadapi masalah hidup masing-masing. Manakah hal yang harus Yansen pilih? Cinta, sahabat, atau kebanggaan menjadi dokter pada suatu hari nanti?
ㅤㅤ
Prolog:
Batavia 1918 AKU MENGINJAKKAN kaki untuk pertama kalinya di hadapan gedung megah, menatap tembok-tembok putih memanjang ke kanan dan ke kiri dengan hati yang sebelumnya masygul dan nyaris hancur lebur. Aku berdiri tepat di tengahnya, di hadapan pintu gerbang yang terbuka dan sangat tinggi berbentuk setengah lingkaran. Begitu angkuh dan dingin, kubayangkan jika gedung ini tidak berpenghuni. Namun, keramaian khalayak telah menghapus kesan dingin itu. Pagi setengah siang ini sangatlah ramai, banyak bendi dan segelintir mobil mewah di pelataran parkir mengantar orang-orang.
ㅤㅤ
Penulis: Sania Rasyid
Penerbit: KPG, 2024
Kategori: Fiksi
ISBN: 9786231342089
SKU: BRD21585
Bahasa: Indonesia
Dimensi: 13,5 x 20 cm l Softcover
Tebal: 360 hlm l Bookpaper
Harga: 105.000