Awalnya, semua anak kelas enam membenci Anto. Anak yang paling pintar matematika itu memang cuek, angkuh, dan enggan berteman. Anto tidak memerlukan kawan maupun persahabatan. Namun, Astrid akhirnya tahu bahwa Anto si anak genius itu punya kelemahan. Anto rapuh dan dianggap tidak berharga oleh ayahnya sendiri. Bahkan, Anto harus menyembunyikan hal yang amat disukainya demi ekspektasi tinggi ayahnya. Bentrok antara ambisi sang ayah dan keinginan sang anak tak terhindarkan. Meledak bagaikan bom! Astrid pun terkena serpihannya.
Prolog:
Setelah Astrid dan Bandit kami pilih sebagai buku pertama yang diterbitkan kembali dari sembilan buku di seri Astrid, rasanya tidak mudah memutuskan dua buku lagi untuk diterbitkan bersama dalam “Seri Klasik Semasa Kecil”. Buku Astrid dan Bandit bukan hanya terkenang dan populer karena menjadi yang pertama. Nuansa aksi yang melibatkan mafia internasional dan Interpol begitu menonjol dan heboh. Buku Astrid di Palungloro serta Astrid: Rumah Pohon bukan jenis cerita aksi yang badas seperti itu. Djokolelono sendiri mengakui paling “favorit bahasanya” untuk Astrid di Palungloro. Sedang buku Astrid: Rumah Pohon disebutnya dengan frasa “paling dramatis hatinya”.
Selling Point:
- Djokolelono sudah punya nama di dunia literasi.
- Seri Astrid sudah dikenal.
- Rangkaian dari Seri Klasik Semasa Kecil.
Penulis: Djokolelono
Penerbit: KPG, 2025
Kategori: Kids
ISBN: 9786231343932
SKU: BRD23812
Bahasa: Indonesia
Dimensi: 13 x 19.5 cm l Hardcover
Tebal: 168 hlm | Bookpaper
Harga: 105.000