Semuanya bermula dari televisi. Kau cari
dalilnya di Youtube. Agar kau yakin, dan terus
yakin, kau intip-intip Instagram. Kau
menyebut nama Tuhan, ketika paha seorang
perempuan, muncul sebagai iklan.
...
(Belajar Agama Siang Hari)
Dalam Cerdik Pandai, Maulidan Rahman Siregar asyik sekali menuliskan kegelisahannya yang lahir dari perjumpaan antara iman, akal, politik, dan kemanusiaan, dalam bentuk puisi. Ini barangkali adalah upayanya untuk merespons kehidupan sehari-hari yang sering samar antara yang suci dan yang berdosa, antara ketaatan dan keberanian bertanya.
Kumpulan puisi ini menyingkap pergulatan batin seorang penyair untuk memahami dunia melalui kata yang sederhana, tapi sekaligus menyentil. Cerdik Pandai bukan hanya sebagai catatan perenungan penulis selama lebih dari satu dekade, tetapi juga ajakan untuk berpikir ulang tentang makna beragama, berpolitik, dan menjadi manusia di tengah kegilaan zaman.
Penulis: Maulidan Rahman Siregar
Penerbit: Basabasi, 2025
Kategori: Puisi
SKU: BRD24576
Bahasa: Indonesia
Dimensi: 14 x 20 cm l Softcover
Tebal: 130 hlm | Bookpaper
Harga: 55.000